Hakikat Ubudiyah, Ikhlas ,Tawakkal
Nasehat untuk Mendapatkan Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
Salah satu tujuan Allah SWT mengutus para Rasul kepada umat manusia adalah memberi petunjuk mereka agar mengenal tuhan yang menciptakan mereka dan menetapkan dalam diri mereka sifat ubudiyah (mentauhidkan,menyembah) serta ikhlas dan tawakkal,karena ini adalah salah satu asas dasar setiap orang beriman dalam beragama, Allah SWT berfirman :” dan sungguh telah kami utus kepada setiap umat akan Rasul bahwasanya sembahlah Allah dan jauhilah menyembah selain Allah” (Q.S.An-Nahal/16:36) dan diriwayatkan dari Muaz Bin Jabal RA beliau berkata: aku pernah berkendara bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam diatas keledai beliau berkata kepadaku : wahai Muaz tahukah engkau apa hak Allah terhadap hambanya dan hak hambanya terhadap Allah? Aku berkata Allah dan Rasulnya yang lebih tau,beliau berkata hak Allah terhadap hambanya adalah mereka menyembah Allah dan tiada mensekutukannya sedikitpun dan hak hambanya kepada Allah adalah tidak mengazab hambanya yang tidak mensekutukannya (HR Bukhari-Muslim).
Dalam salah satu karya ayahanda Ir.H.Ahmad Gazali yang berjudul Nasehat untuk mendapatkan kebahagian didunia dan akhirat dibab ke 6 beliau menjelaskan Hakikat Ubudiyah, Ikhlas, Tawakkal. Hakikat Ubudiyah ada 3 perkara:
a. Menjaga hukum syariat.
b.Ridha dengan qada dan qadar dan pembagian Allah SWT.
c. Bahwa kita mencari keridhaan Allah SWT walaupun kita terpaksa meninggalkan kehendak kita diri sendiri.
Hakikat Ikhlas
Ikhlas itu bila kita menjadikan segala amalan kita hanya untuk Allah SWT dan hati kita tidak merasa senang dengan pujian manusia dan kita tidak peduli dengan celaan mereka.
Hakikat Tawakkal
Tawakkal itu kita memantapkan iktikad kita dengan janji janji Allah SWT ,yaitu kita mengiktikadkan segala apa yang telah ditaqdirkan bagi kita itu pasti akan disampaikan kepada kita, walaupun seluruh makhluk yang ada di alam ini berusaha menghalanginya dari kita dan sebaliknya apa yang ditakdirkan bukan untuk kita sudah pasti ia tidak akan sampai kepada kita walaupun sekalian makhluk berusaha menyampaikannya kepada kita.
Dari penjelasan beliau tentang hakikat ubudiyah,ikhlas dan tawakkal dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengakuan beriman dan menyembah Allah haruslah disertai dengan menjaga hukum syariatnya,berusaha untuk ridha akan qada dan qadarnya,mengutamakan keridhanya Allah SWT daripada yang lainnya serta ikhlas beramal dan selalu bertawakkal ,karena tawakkal adalah salah satu syarat iman. (M/02)