Keunggulan Sistem Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Islam

By Administrator 26 Feb 2021, 13:44:36 WIB Artikel
Keunggulan Sistem Pendidikan Islam

Gambar : Gambar buku Ir. H. Ahmad Gazali


Qardhan Hasana - Banjarbaru. Pendidikan merupakan perkara yang sangat sentral dalam Islam. Pendidikan memiliki peran sangat penting dan menentukan dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan peradaban manusia, khususnya dalam membina manusia dan membebaskannya dari kebodohan, kegelapan, dan kesesatan. Pendidikan Islam adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan serta panca indera yang dimilikinya.

Sistem pendidikan dasar Islam adalah akidah Islam (akidah / al-aqidah al-islamiyyah). Dalam sistem sekuler, pendidikan dan agama dipisahkan. Jika ada, hanya dua atau beberapa jam per minggu yang diberikan kepada agama. Jalannya tidak berdasarkan iman. Terakhir, tema, semangat dan metode jauh dari pengembangan keimanan. Tujuan dari guru besar "Aqida" adalah untuk menyadari dan memperkenalkan kepada siswa tentang keyakinan sejati yang menyelamatkan mereka dari penderitaan dari Allah. Dia juga memperkenalkan rukun keimanan, taat kepada Allah dan beramal untuk kesempurnaan keyakinan mereka, dan menanamkan jiwa anak-anak untuk beriman kepada Allah Para malaikat dan orang-orang dalam Alkitab, kitab Allah, dan Rasul-Rasul pada Hari Penghakiman, telah membina generasi orang-orang yang keyakinan dan keyakinannya benar dan benar. Mereka selalu mengingat Allah, berterima kasih dan sembah dia, dan bantulah siswanya mencoba memahami Berbagai sifat, misalnya Allah SWT dan memahami segalanya, percaya bahwa Allah adil, baik di dunia maupun di akhirat dan membersihkan jiwa dan pikiran murid dari perbuatan syirik  pendidikan Islam sendiri yaitu yang hendak dibidik dewasa ini adalah untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik seseorang untuk memahami dan mempelajari ajaran agama Islam.

Keteladanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pendidikan Islam, dengan demikian sentral keteladanan yang harus diikuti adalah Rasulullah saw. Dengan demikian Rasulullah saw. merupakan figur sentral keteladanan bagi manusia. Al quran mengungkapkan bahwa “Sungguh pada diri Rasul itu terdapat uswah (teladan) yang terbaik bagi orang-orang yang berharap bertemu dengan Allah dan hari akhirat”.

Tujuan pendidikan Islam adalah mendeskripsikan nilai-nilai Islam yang ingin diwujudkan dalam diri manusia. Dalam istilah lain, pendidik Muslim bekerja melalui proses yang mengarah pada hasil (produk); memiliki kepribadian Islam yang beriman, bertakwa dan berilmu dapat berkembang menjadi hamba Tuhan yang taat. Magister ilmu terapan (ilmu, ilmu dan teknologi / PITEK). PITEK perlu dikuasai agar umat Islam dapat membuat kemajuan materiil sehingga mampu menjalankan peran khalifatullahi dengan baik di muka bumi. Dalam Islam mengartikan profisiensi sains sebagai fardlu kifayah, jika manusia membutuhkan ilmu-ilmu tersebut, seperti kedokteran, kimia, fisika, industri penerbangan, biologi, teknik, dan lain-lain, ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sebagian orang. Islam mencetuskan alasan untuk bisa menguasai PITEK, karena perintah untuk mendorong dan maju adalah buah keimanan.

Di sekolah-sekolah Islami Terpadu Qardhan Hasana, Banjabaru yang berupa Islamic Boarding School dan Ismlamic Full-day School, yang menggunakan konsep pendidikan Islam, yang menjadikan agama dan pendidikan menjadi titik sentral, terutama menciptakan Human Resources handal dan berkomitmen nilai Islam, yang juga diharapkan menghasilkan siswa-siswi yang memiliki kecerdasan berpikir (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) untuk memberikan kehidupan bagi dunia dan kesuksesan selanjutnya.

Harus disadari, bahwa pembentukan SDM berkualitas imani bukan hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga tanggung jawab para pembuat keputusan politik, ekonomi, dan hukum sangat menentukan. (LF/3)

                                                                                                                                                                                                            




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment