Mendidik Anak secara Islami
Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ
Di dalam Al Quran kita diberikan petunjuk oleh Allah SWT bahwa anak adalah fitnah dalam artian cobaan kepada orang tua. Firman Allah SWT yang artinya :
“….. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar,….” (Q.S. Al Anfaal/8:28)
Kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anaknya. Karena anak sebagai cobaan, maka dalam mendidik anak ini bisa dihasilkan 3 kualitas anak : Pertama anak yang qurrata a’yunin (Sedap dipandang hati), yaitu anak yang berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, ceraah hatinya dan cerdas akalnya. Dengan pendidikan yang baik yang islami berdasarkan Al Quram dan Hadist. Kedua anak yang sulit dinasehati atau tidak memperdulikan nasehat orang tua atau para guru. Ketiga anak yang bisa menjadi musuh bagi orang tua .
Orang tua harus berusaha mendidik anaknya menjadi anak yang sholeh. Karena orang tua merupakan pengajar pertama bagi anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh dan berbakti, itu sebabnya orang tua berusaha mendidik anak sebaik yang mereka bisa. Meski demikian, perkara mendidik anak tidak bisa dikatakan mudah. Banyak orang tua merasa gelisah dan khawatir dengan perkembangan anak-anaknya. Mereka takut jika langkah yang mereka ambil saat membersarkan sang buah hati ternyata salah.
Cara mendidik anak secara umum adalah sama, yaitu mengajarkan kebaikan dan nilai-nilai islami agar ia menuju ke jalan yang lebih baik, salah satunya adalah ketika anak sudah mulai bisa bicara maka ajarkan dia menyebut kalimat tauhid serta gunakan kata-kata yang baik dan sopan. Ajarkan kepada anak bagaimana berprilaku baik. Apabila tingkah laku anak tidak menurut syariat Islam maka itu bukan kesalahan dia melainkan kesalahan kita yang kurang memberikan pendidikan, maka dari itu apabila kita tidak bisa menjadi pendidik yang baik bagi anak kita maka pilihkan lah dia sekolah yang bagus dan berbasis Islami.
Dalam sistem pendidikan islam, semua ilmu (yang bermanfaat) baik ilmu agama (syar’iyyah) maupun ilmu umum (ghairsyar’iyyah) tidak boleh dipisahkan, malah harus diintegrasikan (dipadukan) secara harmonis dan seimbang, dimana ilmu agama merupakan roh atau dari pendidikan umum, yang berguna untuk saling memperkuat keimanan dan ketakwaan. Semua ilmu (yang bermanfaat) adalaah berasal dari Allah SWT, maka untuk itu ilmu pengetahuan dan teknologi perlu islamisasi agar menjadi sarana yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, guna mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. (NH/03)