MENUNTUT ILMU ADALAH IBADAH
Tak bisa dipungkiri kita tidak bisa hidup tanpa ilmu. Oleh sebab itu Islam memerintahkan kepada kita untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu duniawi. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mencari ilmu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Mencari Ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan.”
Dengan ilmu kita dapat memimpin dunia dan memimpin seluruh makhluk Allah, serta Allah SWA juga mengabarkan kabar gembira pada orang-orang yang beriman dengan meninggikan derajatnya. Kita akan menjadi makhluk terbaik diantara makhluk Allah. Tetapi, jika kita tidak berilmu kita akan menjadi bodoh, tidak tahu apa-apa di dunia ini dan akhirnya kita menjadi makhluk yang paling rendah.
Allah SWT mengabarkan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya : “Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.“
Maka dari itu, Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk selalu berdoa supaya diberi Ilmu dalam firman-Nya dalam surah Thaha ayat 114 yang artinya: “Dan katakanlah, ‘Ya Rabbku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
Dalam beberapa hadist, Rasulullah memberitahukan keutamakan orang yang ahli ibadah. Kenapa orang yang berilmu bisa melebihi orang yang tidak berilmu padahal dalam ibadah seorang ahli ibadah ini senantiasa beribadah pada Allah? Ini dikarenakan ahli ilmu melakukan sesuatu atas dasar ilmu, sedangkan ahli ibadah hanya fokus pada ibadahnya tanpa mencari tahu tentang manfaat dan kegunaan ibadah itu sendiri, sehingga orang yang berilmu lebih kuat pengetahuannya, berbeda dengan ahli ibadah yang hanya beribadah saja.
Diriwayatkan juga bahwa setan lebih mudah menjerumuskan ahli ibadah dalam kesesatan dibandingkan ahli ilmu. Hal ini seperti sebuah peringatan kepada kita bahwa jangan pernah puas akan ilmu yang kita miliki.
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Bahwa sesungguhnya engkau pergi untuk mempelajari suatu ayat dari kitab Allah adalah lebih baik daripada engkau melakukan sholat seratus rakaat.”
Selain itu Abu Darda juga meriwayatkan, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu dengannya, makan Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Para malaikat akan membentangkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena ridha dengan perbuatannya. Sungguh orang yang berilmu akan dimintakan ampunan oleh segala sesuatu hingga ikan yang ada di dalam air. Keutamaan seorang yang berilmu atas seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama atas semua bintang. Para ulama adalah pewaris para Nabi. Sedangkan para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, namun mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang sangat besar.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Pahala ilmu tidak hanya didapat ketika dirinya masih hidup namun pemiliknya sudah meninggal pun akan tetap mendapatkan pahala dari ilmunya selama ilmu yang ia miliki diamalkan oleh orang lain.
Kesimpulannya adalah selama hayat masih di kandung badan mari kita selalu menuntut ilmu tanpa mengenal lelah karena ilmu sangat penting dalam kehidupan. Kita tidak bisa menjadi insan kamil tanpa ilmu pengetahuan.