Karakter Dalam Globalisasi
SMP IT Qardhan Hasana Banjarbaru

Banjarbaru - Globalisasi, sebuah kata yang sering sekali terdengar pada zaman sekarang, globalisasi membuat pertukaran informasi baik itu konteks berita maupu budaya menjadi jauh lebih cepat, dan bahkan hampir tidak memiliki batasan dalam penyebarannya. Globalisasi seakan membuat keadaan dunia menjadi lebih baik, menjadi lebih terbuka terhadap informasi dan menjadikan dunia menjadi tidak terbatasi oleh hal-hal yang dulu dianggap sebagai penghalang.

Globalisasi ibarat dua sisi mata uang, ada hal-hal positif dan juga pasti ada hal-hal negative, cepatnya perederan informasi yang terjadi di dunia membuat alur informasi menjadi tak terfilter, sehingga informasi yang dianggap tidak baik oleh segelintir orang tetap akan menjadi konsumsi oleh masyarakat global.

Pertukaran budaya juga menjadi hal yang baik, setiap suku bangsa bias mempromosikan budaya yang dimilikinya melalui media internet maupun media-media promosional lainnya, akan tetapi karena budaya di suatu Negara belum tentu cocok terhadap budaya lain, sehingga seringkali mengakibatka terjadinya benturan antar dua budaya di suatu Negara yang mana akan menjadikan hilangnya karakter dalam suatu generasi penerus budaya bangsa.

Sebagai generasi penerus budaya bangsa maka kita seharusnya bias membuat budaya kita tampil di mata dunia, bukan hanya menjadi penikmat dari budaya asing yang masuk ke dalam Negara kita. Kita sebagai Negara yang berideologikan Pancasila sepatutnya menjadikan Pancasila sebagai patokan karakter berbangsa dan bernegara, juga menjadikan Pancasila sebagai filter dari budaya ataupun informasi dari luar yang berusaha menggeser budaya bangsa kita. Sebagaimana seperti yang pernah di fatwakan oleh MUI mengenai “Mengharamkan pemberitaan, penyiaran dan penayangan aib orang. Pengecualian hanya demi kepentingan umum seperti untuk penegakan hukum”.