Belajar Oke, Berteman Juga Oke

Full day school, atau yang biasa dibilang sebagai “sekolah seharian” mendengar kata itu pasti yang pertama terlintas di benak kita adalah sekolah dan belajar dengan waktu yang panjang bersama ustadz-ustadzah dan teman-teman di sekolah, dan waktu bermain banyak yang tersita dan hilang karena waktu bermain kita sudah digunakan untuk sekolah, belajar, dan beristirahat. tetapi, sebenarnya tidak, karena ada hari libur yaitu hari sabtu dan minggu yang dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang tidak bisa atau tidak sempat dilakukan pada hari senin sampai hari jum’at saat di sekolah maupun di rumah. mungkin, sebagian orang berfikir seperti itu. Tetapi, setelah kita mencoba bersekolah di full day school, pasti kita akan terbiasa dengan keadaan dan situasi full day school yang akan membuat kita berfikiran lain, jadi kalian tidak usah ragu untuk bersekolah di full day school, karena sebenarnya full day school itu menyenangkan dan sangat seru jika kita menyukainya dan belajar dengan sungguh-sungguh di sana.
Pandangan orang itu berbeda-beda, tetapi kalau ditanya mengenai full day school, menurut saya full day school itu sangat menyenangkan karena kita dapat bermain pada saat istirahat dan bergaul dengan teman-teman di sekolah karena kita dapat belajar dengan ustadz/ah yang baik dan teman-teman yang seru serta warga sekolah yang seru pula. Membuat kita lebih terjaga dalam lingkungan yang baik karena kita jadi lebih lama belajar di full day school dan kita juga dapat mengemban ilmu yang lebih banyak lagi. Selain itu dapat membuat kita lebih bersemangat, karena ada banyak teman dan warga sekolah yang dapat menyemangati kita dalam keadaan apapun, baik itu saat kita sedang bertengkar dengan teman, bersedih, bahkan saat kita sedang dilanda masalah, pasti warga sekolah akan berupaya membantu dan menyemangati kita untuk mencari jalan keluar yang paling tepat dan baik. Lebih disiplin, karena sekolah di full day school itu ada jadwal sholat, makan, istirahat, dan yang lainnya serta membuat kita lebih tepat waktu. Jika kita ketinggalan buku, tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), maka kita pasti akan dihukum dengan sanksi yamg bermacam-macam yang hukumannya juga bersifat mendidik. Satu hal yang paling penting adalah dapat menjalin tali silaturahim, baik itu tali silaturahim dengan ustadz/ah, maupun itu dengan teman-teman atau bahkan dengan kakak atau adik kelas di sekolah, tetapi, yang paling penting kalian tidak perlu gengsi dan bertemanlah sewajarnya (tidak melebihi batas) karena kita harus menganggap adik dan kakak kelas seperti adik atau kakak layaknya di rumah.
Saat berteman dengan teman atau warga sekolah yang lainnya, kita tidak perlu khawatir, karena warga sekolah sikapnya sangat ramah dan baik, kita juga harus menghormati orang yang lebih tua dan menghormati orang yang lebih muda. Jadi, ketika kita ditegur yang lebih tua karena melakukan kesalahan, kita tidak boleh marah atau membentak, karena itu tandanya orang lain peduli kepada kita. Warga sekolah di sekolah saya juga senang dalam hal tolong menolong dan peduli sesama, karena sesama muslim itu bersaudara dan harus saling tolong menolong. Di sekolah saya, juga banyak warga sekolahnya yang berbeda suku tetapi tetap saling menghargai satu sama lain dan saling menghargai perbedaan suku dan budaya, seperti Bhinneka Tunggal Ika.
Berteman tidak memandang usia, baik itu kakak kelas ataupun adik kelas, karena bagi kami, itu tidak penting. saat berteman, kami selalu sharing atau berbagi cerita mengenai pengalaman duduk di bangku kelas I sampai kelas V dulu. Pastinya kami bermain tidak pada saat belajar, karena jika bermain pada saat belajar, kami bisa tidak fokus dengan pelajaran yang kami hadapi sekarang, karena sebentar lagi kami akan melaksanakan ujian. Saya merasa sangat nyaman bersekolah di sini, karena menurut saya, di sekolah ini, porsi belajar agamanya tercukupi, dan kita juga dapat menjalin tali silaturahmi dengan teman-teman di sekolah.
Nama: Savira Najwa
Kelas: VI C (6C)