Disiplin Mendirikan Shalat
Disiplin Islami

Dalam buku yang berjudul Disiplin Islami yang dikarang oleh Ir. H.Ahmad Gazali (Pendiri Yayasan Qardhan Hasana). Shalat Merupakan kebutuhan setiap hari dan setiap saat untuk berzikir (mengingat Allah) dan berdoa (memohon) kepadaNya. Ibadah shalat untuk mengingat Allah SWT dan Allah akan mengingat kita. Jadi ibadah shalat bukanlah untuk Allah SWT, tetapi kebutuhan kita untuk mengingat dan mencintai Allah SWT, yang dengan demikian Allah SWT akan lebih mengingat dan mencintai kita, sehingga hubungan kita dengan Allah SWT menjadi dekat (akrab).
Ibadah shalat adalah untuk mengingat dan mengabdi / menyembah Allah SWT yang paling utama. Shalat merupakan mi’rajnya orang mukmin ke hadirat Allah SWT, yang dengan demikian pada waktu shalat kita langsung berdialog dengan Allah SWT.
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Q.S. Thaaha/20:14)
Memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan sabar dan shalat yang khusuk.
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mendirikan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu. (Q.S Albaqarah/2:45).
Berzikir diteruskan sesudah shalat dalam posisi apapun, berdiri dan berduduk (posisi bekerja, belajar, dan lain-lain.) dan berbaring (posisi istirahat, sakit, tidur, dan lain-lain.
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (Q.S. An Nisaa’/ 4:103). (NF/02)