ETIKA DAN ESTETIKA PENDIDIKAN

By Administrator 30 Jan 2023, 06:15:44 WIB Artikel
ETIKA DAN ESTETIKA PENDIDIKAN

Ilmu (pendidikan) dan etika memiliki hubungan erat, hal ini disebabkan masalah moral yang tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan kebenaran. Dalam menemukan kebenaran dan terlebih untuk mempertahankan kebenaran tersebut diperlukan keberanian moral yang kita ketahui semua jika saat ini sangat sulit membayangkan perkembangan iptek tanpa adanya kendali dari nilai-nilai etika tersebut.

Karena disebabkan kekhawatiran dalam membayangkan perkembangan iptek tanpa adanya kendali dari nilai-nilai etika tersebutlah kemudian ada rumusan pendekatan konseptual yang dapat dipergunakan sebagai jalan pemecahannya, yakni dengan menggunakan pendekatan etik-moral, di mana setiap persoalan pendidikan coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas. Ini berarti pendidikan diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang mantap dan dinamis, mandiri dan kreatif.

Tidak hanya pada siswa, melainkan pada seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan tersebutlah akan terwujudnya kondisi mental-moral dan spiritual religius menjadi target arah pengembangan sistem pendidikan.

Oleh sebab itu berdasarkan pada pendekatan etik moral tersebutlah pendidikan harus berbentuk proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan pada peserta didik ke arah idealitas kehidupan yang beragama dan memiliki moral, dengan tetap memperhatikan dan memperlakukan peserta didik sesuai dengan potensi dasar yang dimiliki serta latar belakang sosial budaya masing-masing.

Adapun yang mendasari hubungan antara pendidikan dan estetika pendidikan adalah lebih menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang diberikan pada hasil seni.

Dalam dunia pendidikan sebagaimana diungkapkan oleh Randall dan Buchler mengemukakan ada tiga interpretasi tentang hakikat seni, yakni: seni sebagai penembusan terhadap realitas, selain pengalaman, seni sebagai alat kesenangan, dan seni sebagai ekspresi yang sebenarnya tentang pengalaman.

Lebih jauh dari itu, dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika menjadi patokan penting dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan menggunakan pendekatan estetis-moral, di mana setiap persoalan pendidikan coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas. Ini berarti pendidikan diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang kreatif dan berseni.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment