Istiqamah dalam Beramal Saleh
SD-IT Qardhan Hasana Banjarbaru

Seluruh makhluk yang ada di muka bumi pada hakikatnya diciptakan hanya untuk beribadah dan beramal saleh kepada Allah SWT. Sehingga apabila seseorang mengaku bahwa dirinya beriman kepada Allah, maka keimanan tersebut harus dibuktikan dengan melakukan amal saleh. Amal saleh merupakan simbol dari kemurnian hati yang diwujudkan melalui perkataan maupun perbuatan. Amal itu sendiri bisa dilakukan dalam bentuk apapun, mulai dari mengerjakan amalan wajib seperti shalat, berpuasa, dan berhaji, ataupun mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti bersedekah, berdzikir, menolong sesama, dan masih banyak lagi.
Amal saleh bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Saat disekolah amal saleh yang bisa dilakukan seperti menolong teman yang sedang terluka, membantu guru membawakan buku, sopan santun terhadap orang lain, murajaah hafalan dan masih banyak lagi contoh lainnya. Saat di rumah amal saleh yang busa dilakukan seperti membantu ibu di dapur, menjaga adik, belajar, dan lain-lain.
Amal merupakan jembatan agar selalu dekan dengan Allah. Melalui amal seorang hamba dapat meraih kemuliaan dan kedudukan yang tinggi disisi Allah. Hal itu disertai dengan kesungguhan dan istiqamah dalam melaksanakan amal-amal tersebut. Ada sebuah ungkapan bijak yang mengatakan “mendapatkan lebih mudah daripada mempertahankan”. Ungkapan tersebut cukup relevan dengan konteks keimanan manusia yang sifatnya mudah berubah-ubah atau sulit untuk tetap istiqamah dalam menjalankan amal saleh.
Beramal yang paling disukai oleh Allah SWT adalah amal yang dilakukan secara terus-menerus, artinya dilakukan secara istiqamah, hingga dari waktu ke waktu meningkatlah kadar keimanannya. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dari Aisyah, mengatakan "Rasulullah memiliki alas tidur, dan Rasulullah menjadikan alas itu menjadi dinding (bilik) pada malam harinya, lalu beliau melakukan shalat di atasnya. Dan beliau menghamparkannya pada siang hari lalu duduk di atasnya. Lalu orang-orang (para sahabat) mulai berkumpul di sisi Nabi lalu shalat dengan mengikuti shalat beliau sampai jumlah mereka menjadi banyak. Lalu Rasulullah menghadap mereka dan bersabda, "Wahai sekalian manusia, ambillah (lakukanlah) amal yang kalian mampu, karena sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan (memberi kan pahala) sampai kalian bosan (melakukan amalan itu). Dan sesungguh- nya perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terusmenerus (kontinu), meskipun sedikit."
Istilah istiqomah berasal dari bahasa Arab yaitu qawama yang artinya berdiri tegak lurus. Jadi, istiqomah berarti tegak di hadapan Allah disertai dan meneguhkan hati untuk tetap berbuat kebenaran serta memenuhi janji yang berkaitan dengan niat, ucapan, dan perbuatan. Banyak keutamaan bagi orang yang istiqamah menurut Al-Qur’an yaitu, Allah menjajikan surga kepada orang yang istiqomah (Q.S Fushilat ayat 30), akan mendapat pertolongan dari Allah baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat (Q.S Fushilat ayat 31), diliputi ketenangan (Q.S Al-Ahqaf ayat 13), dll.
Cara yang bisa dilakukan agar tetap istiqomah dalam mengerjakan amal saleh yaitu, (1) meneguhkan hati. Orang yang memiliki keteguhan hati akan lebih mudah meraih keberhasilan dalam hal apapun. (2) Memulai dari hal yang kecil. Perbuatan-perbuatan sederhana selalu menjadi awal mula terealisasinya pencapaian yang besar. Begitupun dalam hal kebaikan, segala kebaikan akan lebih mudah dilakukan apabila kita memulainya dengan hal-hal kecil. (3) Bergaul dengan orang yang. Lingkungan dan pergaulan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam bersikap. Jika kita menginginkan hati yang selalu terpaut dengan Allah, maka bertemanlah dengan orang yang selalu mengingat Allah, dan jika kita ingin tetap istiqomah mengerjakan amal , maka bertemanlah dengan ahli ibadah. Dan (4) perbanyak doa kepada Allah agar selalu diberi keistiqomahan. Semog akita semua bisa selalu istiqomah dalam menjalankan segala amal saleh, Aamiin Ya rabbal ‘Alamiin.