Keridhoan Allah dan kekayaannya

Barang siapa memenuhi harinya dengan keridhaan terhadap qadha’ maka Allah akan memenuhi hatinya dengan kekayaan, rasa aman, serta qana’ah. Selanjutnya Allah akan menjadikan hatinya penuh dengan cinta, inabah, dan tawakal kepada –Nya. Sebaliknya orang yang tidak ridha, harinya akan penuh dengan kebencian, kemungkaran, dan durhaka, serta akan sibuk dengan hal-hal yang melawan kebahagiaan dan keberuntungannya.
Keridhaan akan mengosongkan hati dari berbagai sangkutan dan membiarkannya hanya untuk Allah. Tapi sikap tidak menerima akan menguras isi hati dari segala hal yang bersangkutan dengan Allah. Bagi orang yang tidak menerima, kehidupan yang sebenarnya tidak dirasakan, dan bagi orang yang selalu mengeluh, tidak ada ketepatan yang bias ia rasakan. Kehidupannya tak tertata. Yang tampak di mata hanyalah rezekinya yang pas-pasan, nasibnya yang selalu apes, karunia yang didapatkannya terlalu kecil, dan musibah yang tak kunjung berakhir. Ia merasa bahwa dirinya berhak mendapatkan yang lebih dari semua itu. Di matanya, Rabb-nya hanyalah pecundang yang selalu membuatnya atau menghalanginya dari kebaikan yang selalu membebaninya, yang selalu memberi ujian, yang selalu, dan yang selalu membuat keadaannya menjadi lebih buruk. Dengan mata yang sudah tidak jernih seperti itu, bagaimana mungkin ia bisa merasakan kemesraan Rabb-nya, bagaimana mungkin ia bisa merasakan kebahagiaan, dan bagaimana ia bisa merasa hidup? Sungguh tidak ada kehidupan bagi orang yang selalu membenci dan menaruh dendam. Dia selalu berada dalam keadaan yang tidak jelas. Dia selalu melihat rezekinya kurang, nasibnya apes, karunia Allah yang diberikan kepadanya terlalu sedikit, dan musibah yang menimpanya bertumpuk-tumpuk. Dia selalu melihat bahwa dirinya berhak mendapat yang lebih dari semua itu, lebih tinggi dan agung. Namun Rabb-nya dalam pandangannya telah mencegah, menjegal, dan telah menimpakan musibah kepadanya, mengecilkan keberadaanya, serta membuatnya terpuruk. Bagaiamana mungkin orang yang seperti itu akan hidup bahagia, tenang dan bisa menikmati hidup?
Firman Allah :
"Yang demikian itu, karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena membenci (apa yang menimbulkan) keridaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala ) amal-amal mereka. " (Q.S. Muhammad/47/28). (RSN/03)