KEUTAMAAN SIKAP MEMAAFKAN
SD-IT Qardhan Hasana Banjarbaru

Dalam shalat, setelah mengucapkan takbiratul ihram selanjutnya disunatkan membaca doa Iftitah yang berisi pernyataan dan janji kepada Allah. Pernyataan bahwa allah yang maha besar, kepada Allah sajalah pujian yang banyak, dan Allah yang maha suci dan pagi dan petang, dan tidak di syarikatkan bagiNya, disertai janji bahwa shalat, ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah. Pernyataan dan janji ini perlu kita amalkan dan hayati dalam kehidupan sehari-hari dengan menepati janji dan saling memaafkan dalam beribadah maupun berimalah.
Melalui kitab suci Alqur’an, Allah SWT telah berulang kali memerintahkan kepada umatnya untuk saling memaafkan, salah satu perintahnya termaksuk dalam surat Al-A’raf Ayat: 199. Artinya “jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang ma’ruf dan berpalinglh dari orang-orang yang bodoh.
Dalam ayat tersebut Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Mengetahui pentingnya memaafkan sebagaimana diperintahkan Allah SWT, ternyata sikap saling memaafkan memiliki manfaat bagi kesehatan.
Adapun Manfaat saling memafkan:
1. Terhindar dari penyakit jiwa
Berdasarkan ilmu kesehatan mental, gangguan penyakit jiwa. Kesehatan mental dapat di ketahui dari keadaan seorang yang terehindar dari penyakit jiwa,
2. Memilki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.
Umat manusian sering kali berusaha agar dirinya diterima dilingkungan dengan cara menyesuaikan diri dengan tempat dan kondisi dimana ia tinggal.
3. Kesanggupan dalam, menghadapi masalah.
Sikap saling memaafkan akan memberikan manfaat berupa kesanggupan dalam menghadapi masalah .
Dengan demikian, pola hidup sehat yang tercipta darki sikap memaafkan akan melahirkan hubungan sehat antar manusia.sikap harmonis yang tumbuh tentu akan membuat sesama manusia saling menghargai dan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang ada.
Itulah 3 manfaat saling memaafkan yang bisa di raih umat muslim, namun sikap saling memaafkan hendaknya juga harus terus ditumbuhkan kapan saja agar melekat dalam diri seorang.