LEZATNYA BUBUR ASYURA, SEHANGAT KEBERSAMAAN KAMI DI QARDHAN HASANA

Gambar : Kebersamaan para peserta didik saat menikmati bubur asyura
BANJARBARU-Setelah otak dibakar oleh rumitnya pertanyaan Ulangan Tengah Semester yang menegangkan, para peserta didik di lngkungan Qardhan Hasana merayakan hari Asyura dengan menikmati hangatnya bubur Asyura di aula terbuka Qardhan Hasana. Suasana ramai menyelimuti hangatnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan para peserta didik maupun asatidz/ah.
Menurut riwayat yang dinukil dalam kitab “Nihayatuz Zain” karangan Syeikh Nawami Al-Banteni, menceritakan bahwa ketika bahtera Nabi Nuh a.s. berlabuh di bukit Juudi pada ‘Hari Asyura’. Sesampainya di daratan Nabi Nuh as. bertanya kepada pada umatnya “Masih adakah bekalan pelayaran yang tinggal untuk dimakan?” kemudian mereka menjawab “Ada ya Nabi”. Berkatalah Baginda pada pengikutnya: “Himpunkan apa yang kamu miliki daripada makanan yang lebih-lebih”. Maka, dibawalah satu genggam daripada kacang Baqila’ yaitu kacang ful (kacang poi) dan satu genggam kacang Adas, Ba’ruz dan hinthoh dan tepung sehingga menjadi tujuh bagai biji-bijian yang dimasak. Maka berkatalah Nabi Nuh as: “Masaklah sekaliannya kerana kamu sudah mendapat kesenangan sekarang”. Maka terciptalah satu santapan yang lezat. Itulah Bubur ‘Asyura’. Kemudian Nabi Nuh as. memerintahkan untuk dibagi-bagikan kepada semua yang ada.
“Jadi tujuan diadakannya peringatan dengan menyantap bubur Asyura adalah untuk melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh ulama-ulama terdahulu”, jelas ustadz Muhammad usai menyampaikan kisah di atas.
Perayaan hari asyura di Qardhan Hasana pertama kali dilaksanakan oleh pendiri Yayasan Qardhan Hasana (Ir.H.Ahmad Gazali). Tujuannya adalah untuk memberikan jamuan kepada seluruh peserta didik serta asatidz/ah di lingkungan Qardhan Hasana, baik dari tingkatan SD, SMP, maupun SMA. Terlebih khusus bagi para peserta didik dan asatidz/ah yang berpuasa di hari itu, bubur ini diharapkan dapat menjadi hidangan berbuka puasa. Perayaan ini kemudian dijadikan sebagai agenda tahunan setelahnya. Namun peringatan di tahun ini menjadi peringatan hari asyura pertama tanpa kehadiran sang pelaksana, sosok panutan kami Ir.H.Ahmad Gazali (alm).
Di hari yang sama, tepat pukul 14.00 WITA pihak yayasan mengadakan acara nonton bareng film G30S/PKI de. Kegiatan ini bertujuan mewujudkan keinginan pemerintah dalam memberikan pengalaman menonton sejarah serta memberikan pemahaman kepada para peserta didik akan pentingnya sebuah agama/keyakinan. Door prize pun diberikan kepada peserta didik yang mampu menjawab dengan benar pertanyaan seputar film G30S/PKI.