MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI
Tafsir Ayat-Ayat IPTEK

Manusia adalah mahkluk penciptaannya yang paling sempurna dan seimbang, mahkluk-mahkluk lain yang ada seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan diciptakan untuk kepentingannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hak pemakmuran dan pengelolaan bumi beserta isinya diberikan kepada manusia sebagai konsekuensi logis atas kesediaannya memangku amanah Allah.
Alquran dalam ungkapannya yang sederhana namun tegas menekankan individualitas dan uniknya manusia, dan mempunyai pandangan yang pasti tentang peran dan nasib manusia sebagai suatu kesatuan hidup. Adalah akibat dari pandangan bahwa manusia adalah suatu individualitas yang unik yang menjadikan mustahil bagi indvidu itu untuk menangung beban orang lain, dan ia hanya berhak menerima buah atau akibat dari perbuatannya sendiri. Ada empat sifat manusia yang diterangkan dalam al-qur’an:
- bahwa manusia itu adalah mahkluk yang dipilih oleh tuhan. (Thoha Ayat 122)
- Bahwa manusia dengan segala kelalaiannya diharapkan supaya menjadi wakil tuhan di bumi (khalifah). (Al-Baqarah Ayat 30)
- Bahwa manusia sebagai kepercayaan Tuhan, sekalipun resikonya besar. (Al-Ahzab ayat 72)
- Untuk itu manusia kemudian diberi kemampuan untuk mengetahui semua nama dan konsep benda yang malaikat sendiri tidak mampu. Karena itu malaikat sujud dan hormat kepadanya. Dalam surat AlBaqarah ayat 31:
Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!
Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin dan sebagainya. Dia juga dianugerahi potensi untuk berbahasa. Sistem pengajaran bahasa kepada manusia (anak kecil) bukan dimulai dengan mengajarkan kata kerja, tetapi mengajarnya terlebih dahulu nama-nama.
Dengan ini jelas bahwa ada empat sifat manusia yang diberikan kepada manusia, yaitu:
- Manusia adalah mahkluk terpilih
- Sebagai khalifah Allah di bumi
- Diberikan kepercayaan melaksanakan amanat yang semua makhluk tidak tersedia
- Manusia diberi kemampuan mengetahui nama semua benda, yang malaikat pun tidak tahu.
Dalam tafsir Al-Maraghi menjelaskan bahwa pengajaran dan penuturan Nabi Adam AS kepada para malaikat terkandung tujuan memulaikan kedudukan Nabi Adam AS dan terpilihnya Nabi Adam AS sebagai khalifah. Dengan demikian malaikat tidak lagi merasa tinggi diri, sekaligus merupakan penunjukkan ilmu Allah SWT yang hanya dianugerahkan kepada siapa saja yang kehendaki-Nya.
Sebaliknya hal ini mengandung suatu pelajaran bahwa manusia yang telah dikarunia ilmu pengetahuan yang lebih banyak dari para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya hendaknya selalu mensyukuri nikmat tersebut sehingga tidak membuatnya menjadi sombong dan angkuh karena setinggi apapun ilmu pengetahuan dan ilmu tekhnologi yang dimiliki manusia masih belum bisa mengungkap rahasia-rahasia ciptaan alam semesta yang Allah SWT ciptakan, Allah SWT berfirman;
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Ir. Ahmad Ghazali menyebutkan dalam Tafsir Ayat Iptek, “Allah SWT telah memperingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang dikaruniakan kepada manusia hanya sedikit sekali dibandingkan ilmu yang dimiliki Allah SWT dan hakikatnya, selama manusia tetap menyadari kekurangan ilmu pengetahuannya dan tidak segan dalam mengakui kekurangan pengetahuannya maka manusia tersebut tidak akan pernah sombong atau pun angkuh terhadap ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta diajarkan dan dikembangkan kepada orang lain maka akan melahirkan manfaat dimuka bumi ini”.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Allah SWT mencoba membuktikan keistimewaan dan keutamaan manusia mengapa dijadikan sebagai khalifah di muka Bumi. Allah SWT mencoba menunjukkan kepada para malaikat, bahwa manusia diberikan potensi oleh Allah SWT yaitu berupa Al-‘Aql sebagai makhluk yang paling sempurna yang digunakan untuk menangkap ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini.(M/01)