Meneladani Rasulullah dengan Memperingati Maulid Nabi Muhammad saw
Catatan Maulid Nabi Muhammad saw di Yayasan Qardhan Hasana Banjarbaru

Gambar : Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Qardhan Hasana Banjarbaru
Nabi Muhammad saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah (571 M) di Mekkah, Arab Saudi. Ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab. Nabi Muhammad SAW berasal dari keluarga yang terhormat dan memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat Mekkah. Nabi Muhammad SAW berasal dari suku Quraisy yang merupakan salah satu suku terkemuka di Mekkah yang memiliki peran penting dalam perdagangan, politik, dan agama. Beliau juga bersalah dari kabilah Bani Hasyim yaitu cabang dari suku Quraisy yang dikenal karena keberanian, kemuliaan, dan kepemimpinan mereka.
Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun diperingati oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Peringatan maulid bukan hanya sekedar perayaan tetapi juga sebagai momen mengingat dan refleksi diri untuk meneladani akhlak mulia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Yayasan Qardhan Hasana Banjarbaru memperingati kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Rabu, 10 September 2025 dengan pemateri : TG. Muhammad Hanafi bin Ahmad Basuni . Dibuka dengan pembacaan maulid habsyi yang kemudian diiringi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh perwakilan murid SD-IT Qardhan Hasana yaitu Ananda Muhammad Muammar Qardhana dan Sari Tilawah oleh Ananda Kayyis Ashraf.
Adapun tema yang disampaikan yaitu “Rasulullah SAW teladanku; Al-Qur’an Pedoman Hidupku”. Tema ini menunjukkan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan momen untuk kembali mengenang sejarah kelahiran dan perjuangan Rasulullah SAW. Beliau tumbuh menjadi pribadi yang jujur, amanah, dan berakhlak mulia. Perjalanan dakwahnya tidaklah mudah. Beliau menghadapi berbagai rintangan, cacian, dan perlawanan. Namun, dengan kesabaran, keteguhan hati, dan kasih sayang, beliau berhasil menyebarkan ajaran Islam hingga ke seluruh dunia. Sejarah hidup Rasulullah SAW adalah sumber inspirasi yang tak pernah bosan untuk dipelajari.
Maulid Nabi adalah kesempatan emas untuk memperdalam pemahaman tentang akhlak Rasulullah SAW. Beliau adalah uswatun hasanah, teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Akhlak beliau adalah cerminan dari Al-Qur'an. Beberapa sifat dan akhlak mulia yang patut kita teladani antara lain:
- Kejujuran (sidiq): Rasulullah SAW dikenal sebagai al-Amin (yang dapat dipercaya) jauh sebelum beliau diangkat menjadi nabi. Kejujuran beliau tidak hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam perbuatan.
- Amanah: Beliau selalu menunaikan janji dan kepercayaan yang diberikan kepadanya, baik dalam urusan pribadi maupun urusan umat.
- Tabligh artinya adalah menyampaikan, yaitu menyampaikan perintah dan larangan. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw dan tidak disampaikan kepada umatnya.
- Fathonah artinya cerdas. Rasulullah adalah seorang yang cerdas beliau mampu menyampaukan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa. Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam..
Peringatan Maulid Nabi bukanlah sekadar perayaan dengan acara-acara meriah. Esensi dari peringatan ini adalah sejauh mana kita mampu mengimplementasikan ajaran dan teladan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Meneladani Rasulullah berarti:
- Menjaga kejujuran dalam setiap perkataan dan tindakan.
- Bersikap amanah dalam pekerjaan dan tanggung jawab.
- Menyampaikan kebaikan kepada sesama teman dan mengajarkan apa yang telah dipelajari.
- Belajar dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memahami pelajaran dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan meneladani akhlak Rasulullah, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga turut serta menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, damai, dan berakhlak mulia. (M/9/03)