Metode Belajar yang Efektif
Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ

Menurut Buku Sistem Pendidikan Islam dan Buku Amalan Rutin yang dibuat Pendiri Yayasan Qardham Hasana Bapak Ir. H. Ahmad Gajali ada beberapa metode belajar yang efektif yaitu :
- Pendidikan dengan Keteladanan
Keteladanan dalam Pendidikan baik oleh orang tua ataupun guru merupakan metode metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral akhlak mulia spiritual dan intelektual. Mengingat pendidik adalah seorang figure terbaik dalam pandangan anak, yang tindak tanduknya dan sopan santunnya didasari atau tidak akan ditiru oleh mereka. Bahkan bentuk perkataan, perbuatan, dan tindak tanduknya akan senantiasa tertanam dalam kepribadian anak.
- Pendidikan dengan nasehat
Memberikan nasehat termasuk metode yang cukup berhasil dalam Pendidikan anak. Karena nasehat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak kesadaran akan hakekat sesuatu mendorong mereka menuju harkat dan martabat yang luhur.
- Metode cerita yang disertai perumpamaan yang mengandung pelajaran dan nasehat.
Metode ini mempunyai pengaruh tersendiri bagi jiwa dan akal, dengan argumentasi-argumentasinya yang logis dan rasional. Al-Qur’an sendiri memakai memode ini dibeberapa ayatnya, lebih-lebih dalam berita tentang para Rasul dan kaumnya. Dalam ayat tersebut Allah menceritakan kepada Rasulullah SAW cerita-cerita yang paling baik, tentang kejadian-kejadian yang baik, sebagai cermin bagi umat manusia, dan menjadi peneguh Rasulullah.
Sedangkan perumpamaan merupakan sarana yang baik untuk memudahkan dalam memahami kandungan makna-makna dan pemikiran-pemikiran. seorang guru hendaknya menggunakan perumpamaan Ketika ada pelajaran yang sulit dipamahami oleh pemikiran murid. Ia dapat memberikan perumpamaan sehingga pelajaran menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami.
Banyak perumpamaan di dalam Al qur’an , antara lain Allah berfirman :
“ Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kokoh dan cabangnya [ menjulang ] ke langit, yang memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya ? Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap ( tegak ) sedikitpun “ ( Q.S. Ibrahim 34-36 )
Hadist Rasulullah SAW :
Dari Abdullah Ibu Umar bahwa kami Bersama Rasulullah SAW kemudian Beliau bersabda ‘ Beritahulah aku , pohon apa yang menyerupai seorang muslim dimana daunnya tidak berjatuhan dan selalu berbuah setiap waktu ‘ Ibnu Umar berkata hatiku berfikir bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma tetapi aku melihat Abu Bakar dan Umar tidak menjawab , maka aku pun enggan untuk menjawabnya. Ketika semua dian dan tidak ada yang menjawabnya, Rasullah bersabda, “ Pohon tersebut adalah Kurma “ ( H>R Bukhari, Muslim dan Abdullah ibn Umar )
Kemudian Ibn Abbas mengomentari firman allah SWT yang berbunyi , “ Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik “, bahwa yang dimaksud dengan pohon yang baik adalah seorang mukmin. Sedangkan yang dimaksud dengan ‘Akarnya kokoh dan cabangnya ( menjulang ) ke langit, adalah seorang mukmin yang berusaha dan berdakwah di muka bumi,hingga usaha dan dakwahnya sampai ke langit, meskipun ia berada di muka bumi.
Firman Allah yang berbunyi, ‘ Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat, menurut Ibnu Hajar penyebutan perumpamaan tersebut adalah untuk menambah pemahaman, deskripsi makna dalam pikiran dan membentuk pola piker dalam menyikapi sebuah kejadian. (YSH/02)