PEMBELAJARAN ERA DIGITAL SAINS UNTUK GENERASI Z
SMA IT Qardhan Hasana Banjarbaru
Kegiatan Belajar Mengajar atau yang dikenal dengan istilah KBM pada dewasa ini haruslah berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Melihat peserta didik masa sekarang dengan rentang usia yang lahir sebagai Generasi Z, teknologi adalah senjata agar kegiatan KBM berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran dikatakan berhasil apabila Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) telah dilampaui oleh peserta didik.
KI dan KD dapat dikatakan berhasil dilampaui dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif abad 21. Salah satunya model pembelajaran Discovery Learning yang digunakan oleh Zaida Maliya, S.Pd guru Kimia di SMA Istalmi Terpadu Qardhan Hasana Banjarbaru. Olehnya model Discovery Learning ini dipadukan dengan media poster digital. Model ini diterapkan pada peserta didik kelas 11 MIPA 1, 2, dan 3.
Model pembelajaran merupakan tahapan pembelajaran yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar, untuk memaksimalkan dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan suatu perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan peserta didik. Sedangkan Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.
Poster adalah suatu desain grafis yang di dalamnya terdapat gambar dan dan kata-kata pada kertas yang berukuran besar. Isinya memuat tentang informasi dan ditempel di tempat-tempat umum agar dapat dilihat atau dibaca banyak orang. Poster sifatnya untuk menarik perhatian. Dimana poster bertujuan untuk memberikan informasi, mengajak dan mengimbau banyak orang untuk melakukan sesuatu seperti apa yang digambarkan pada poster tersebut. Kegiatan tersebut akan memberikan akan memberikan stimulus dalam mencari dan memahami konsep memvisualkan/menulis ide sehingga menjadi sebuah karya edukasi berupa poster dan juga bisa lainya seperti komik, video dan lain-lain.
Oleh karena ini, guru memutuskan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran kelas 11 SMA Islami Terpadu Qardhan Hasana dengan Kurikulum Darurat ini dengan bantuan media pembelajaran poster digital. Adapun pembuatan poster digital ini dilakukan secara individu oleh peserta didik dengan memanfaatkan teknologi yakni gawai mereka dan internet.
Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik kelas 11 MIPA adalah mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil pembakaran berupa partikulat karbon, gas karbon monoksida, dan karbon dioksida. Selain itu, keterampilan lainnya yang diharapkan setelah pembelajaran ini berakhir adalah peserta didik mampu Menyusun gagasan cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
Dalam tahapan pembelajaran di kelas, guru bersama peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan masalah lingkungan yang dihadapi manusia zaman sekarang. Guru memberikan gambaran kontekstual seperti mengapa polusi bisa terjadi, bencana banjir sering terjadi di berbagai kota di Indonesia dan mengapa bumi akhir – akhir ini terasa lebih panas. Dari berbagai pertanyaan pemantik ini, peserta didik akan menyebutkan berbagai macam penyebab yang ada di benak mereka. Guru membantu peserta didik mengaitkan penyebab yang mereka temukan dengan pembekaran hidrokarbon dalam kehidupan sehari -hari. Dari berbagai macam jawaban peserta didik ini mereka menyusun rancangan untuk membuat poster digital mengenai dampak pembakaran senyawa hidrokarbon bagi kehidupan manusia.
Poster digital dibuat oleh peserta didik dengan aplikasi edit foto baik pada smartphone mereka maupun laptop. Kemudian guru meminta peserta didik mengumpulkan informasi mengenai dampak pembakaran hidrokarbon, senyawa yang terbentuk pada pembakaran hidrokarbon tersebut, dan cara penanggulangannya pada internet di rumah masing – masing. Poster digital ini dibuat di rumah kemudian peserta didik pada pertemuan selanjutnya akan mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas.
Masalah lingkungan yang dipaparkan oleh peserta didik antara lain pencemaran udara akibat asa kendaraan bermotor, efek rumah kaca, asap pabrik, dan pemasanan global (Global Warming). Adapun solusi masalah lingkungan yang ditampilkan oleh peserta didik pada sesi presentasi antara lain reboisasi pada hutan, menggunakan energi alternatif, emngurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih pada angkutan umum serta mengurangi pemaiakai listrik.
Pada tahapahan akhir secara bersama – sama peserta didik dikawal oleh guru mata pelajaran Kimia untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan pembakaran senyawa hidrokarbon dengan mengajak peserta didik untuk mengurangi penggunaan listrik di rumah dan melakukan penghijauan di area sekita rumah.
Harapan guru dengan adanya model dan media pembelajaran yang inovatif dan melibatkan peserta didik dalam prosesnya, minat belajar peserta didik terus meningkat. Dan apabila minat belajar peserta didik meningkat akan mencetak generasi muda yang berprestasi dan berguna di masyarakat.
Semoga artikel dari saya ini menginspirasi dan bermanfaat untuk pembaca. Sampai jumpa di tulisan saya yang lain. (ZM/01)