Prinsip Relevansi Kurrikulum Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ

By Administrator 24 Mei 2021, 12:04:35 WIB Artikel
Prinsip Relevansi Kurrikulum Pendidikan Islam

Dikutip dari Syaifuddin(2008:88-99) Prinsip relevansi dalam pengembangan kurikulum bahwa ada keseimbangan antara apa yang dikembangkan dengan tuntutan kehidupan dimasyarakat  

Relevansi dengan Tuntutan Agama

Jika dikaitkan dengan islam sebagai agama yang mencakup semua sisi kehidupan manusia, maka pendidikan islam memeiliki sifat dan cakupan yang universal. Sehingga, kurikulum pendidikan Islam dan segenap komponenya harus sesuai dengan apa yang dikehendaki dan diatur islam.

       Sebagaimana gagasan Kurikulum yang dirumuskan oleh al-Ghazali bahwa tujuan kurikulum pendiidkan islam ialah kedekatan diri kepada  Allah dan kebahagian akhirat. Oleh karenanya, kurikulum yang digunakan di SMP IT Qardhan  Hasana tidak hanya menggunakan  kurikulum dari Dinas Pendidikan tapi juga menerapkan kurikulum  dibawah naungan kementerian agama agar tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Al- Ghazali dapat dicapai.

       Dalam rangka mencapai tujuan tersebut kunci akhirnya adalah dengan ilmu dan amal yang mengandung tiga domian, yakni SQ, IQ dan EQ. Pemikiran al-Ghazali tentang tujuan kurikulum diatas, bila dikaitkan dengan tuntutan ajaran islam tampak adanya kesesuainan atau kesejalanan. Sebagaimana dinyatakan dalam QS.al-Zariyat:56 yang arinya” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”  Dalam buku Sistem Pendidikan Islam, Ahmad Gazali juga menyebutkan bahwa, “Kedekatan kepada Allah akan melahirkan kebahagiaan, baik didunia maupun diakhirat”. Hal ini sering kali diterapkan dilingkungan Yayasan Qardhan Hasana yang mana menerapkan sistem Islami, seperti salat berjamaah baik itu yang wajib maupun ibadah sunnah lainnya. Selain itu, siswa dan siswi juga dilatih untuk peduli dan kasih sayang sebagai implementasi mendekatkan diri kepada Sang Khalik  kepada sesamanya melalui bakti sosial yang selalu dilakukan setiap tahunya.

       Meskipun al-Ghazali menyatakan, kebahagiaan akhirat merupakan tujuan hakiki pendidikan, tetapi kebahagiaan didunia sangat diperlukan. Hanya saja kebahagian dunia yang dimaksudkan olehnya hanyalah dimaksudkan untuk kebutuhan darury atau dalam istilah lain kepentingan dunia dikejar hanya sebagai perantara untuk kehidupan hakiki, bukan sebagai tujuan utamnya.

       Adapun gambaran tentang ilmu-ilmu pengetahuan yang dimasukkan sebagai materi kurikulum, dapat dilihat bahwa al-Ghazali tidak membatasi isi kurikulum pada mata pelajaran keagamaan saja, tapi juga menambahkan mata pelajaran bukan keagamaan sebagai penopang ilmu pengetahuan keagamaan.

       Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep kurikulum pendidikan Islam al-Ghazali jika diamati dari segi kerelevansinya dengan ajaran islam sangatlah sejalan dan sesuai. (L/02)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment