Alkohol sebagai Zat Aditif
Tafsir Ayat-Ayat IPTEK

By Administrator 29 Mar 2021, 16:42:04 WIB Artikel
Alkohol sebagai Zat Aditif

Banjarbaru, Qardhan Hasana – Dewasa ini banyak anak muda yang menyalahgunakan penggunaan alkohol. Alkohol memiliki banyak manfaat apabila digunakan untuk keperluan medis dan bahan baku industri. Namun, minuman beralkohol atau khamar dilarang penggunaanya apabila dapat memabukkan dan membawa kemudharatan. Dengan jelas Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah, 2:219)

 

Kata “alkohol” yang dikutip dari Wikipedia berasal dari bahasa Arab kohl (bahasa Arab: ?????, translit. al-ku?l), bubuk yang digunakan sebagai eyeliner. Alkohol dalam ilmu kimia merupakan suatu senyawa karbon yang memiliki gugus –OH. Alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (–OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain.

 

“Alkohol bila diminum termasuk bahan yang menyebabkan ketagihan atau adiktif. Sifat ini menyebabkan peminum ingin mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi karena tidak puas. Rasa yang selalu tidak puas itu yang akhirnya menyebabkan terjerumus ke dalam dunia narkoba seperti ganja, morfin, kokain, dan sebagainya.” tambah Ir.H Ahmad Gazali dalam buku beliau berjudul Al-Qur’an Tafsir Ayat-Ayat IPTEK.

 

Lebih lanjut, mereka yang meminum minuman memabukkan juga dilarang untuk menunaikan ibadah shalat sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 43:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Nisa, 4:42)  (AL/01)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment