Hujan dan Sumber Kehidupan
Tafsi Ayat-Ayat IPTEK

By Administrator 30 Mar 2021, 07:02:31 WIB Artikel
Hujan dan Sumber Kehidupan

Banjarbaru- AIR merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi keberlangsungan dan perkembangan makhluk hidup di Bumi. Sebagian besar air terdapat dilaut ( 98,6% ), sebagian lainnya sekitar 1,2 % terdapat di gunung-gunung es di kutub dan kurang dari 0,001% terdapat di atmosfer (Zoer’aini Djamal, 2007). Air selain terdapat dipermukaan, air juga terdapat di dalam tanah yang selalu bergerak melalui pori-pori tanah dan bebatuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak  secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah sehingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Selain itu juga air dapat mengalami penguapan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari  di siang hari dan kembali turun ke bumi sebagai butiran air hujan atau dalam bentuk padat yaitu salju atau butiran es.

 Hujan merupakan salah satu dari siklus hidrologi yang merupakan suatu siklus perputaran air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi dan berlangsung secara terus menerus.

Dalam proses siklusnya, ada tiga tahapan penting dalam proses terjadinya hujan, yaitu peristiwa evaporasi, kondensasi dan presipitasi.

  1. Tahap Evaporasi atau penguapan.

Proses ini terjadi karena adanya proses Pemanasan oleh sinar matahari, air yang semula berwujud cair  akan berubah  menjadi gas sehingga terbetuklah uap uap air dan akan bergerak menuju kelangit atau atmosfer bumi.  Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari air laut dan sebagian lainnya berasal dari air di daratan dan air di sungai.  selain itu peristiwa penguapan air juga terjadi pada makhluk hidup meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Peristiwa ini  dikenal dengan istilah transpirasi. Proses penguapan air tersebut tentu dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi sendiri adalah proses pemindahan panas pleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah lain.

  1. Tahap Kondensasi  atau pengembunan

Air yang menguap ke udara  tadi akan mengalami pemadatan atau dikenal dengan istilah kondensasi sehingga terbentuklah awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan – awan  tersebut akhirnya bertemu dan menjadi besar  dan kemudian menuju atmosfer bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran air atau es.  Karena terjadi terus menurus akibatnya masa air di dalam awan tersebut berat dan tidak dapat lagi menampung uap air yang terus naik akhirnya butiran – butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi.

  1. Tahap Presipitasi atau Hujan

Pada tahapan ini dikenal dengan istilah  Hujan. Dimana ditahap ini , awan – awan tebal yang banyak mengnandung butiran air sudah tidak dapat menampung lagi uap – uap air yang etrus meningkat akhirnya dikarenakan pergerakan tersebut sehingga terjadi perubahan suhu udara yang tingga , akibatnya butiran air tersebut tumpah kembali ke bumi. Sehingga membasahi   permukaan bumi.

Proses pembentukan hujan tersebut tidak hanya dikaji memalui sains, dalam Al Quran pun juga sudah jelas digambarkan bagaimana siklus itu terjadi akan tetapi Al Quaran tidak menyebutkan secara rinci siklua air seperti penjelasan di atas , akan tetapi banyak ayat yang menjelaskan beberapa bagian dan proses keseluruhannya secara sangat akurat. Antara lain dua ayat dibawah ini. “ Allah –lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu mengegrakkan awan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, menjadikannya bergumpal  gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada keoada hamba –hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka gembira”  ( QS Ar-rum/30:48 )

Dan juga di dalam QS. An-Nur/24:43 “ Tidaklah kamu melihat bahwa Alalh mengarak awan, kemudian menggumpalkan antara ( bagian—bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih – tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran ) es dari langit (yaitu) dari ( gumpalan-gumpalan awan seperti ) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran –butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir – hampir menghilangkan penglihatan”. (QS.An-Nur/24/43)

Dari ayat-ayat tersebut dapat dipastikan bahwa siklus air terjadi terus menurus dan berulang sehingga dikenal dengan istilah siklus atau daur  air atau Hidrologi.  Dalam juga Al Quran dijelaskan bahwa air yang turun dari langit yang kita kenal dengan istilah hujan tentu membawa berkah bagi seluruh makhluk hidup yang ada dimuka bumi. Seperti yang tertuang dalam surah Al Baqarah ayat 22 yang berbunyi “ Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menutunkan air (hujan ) dari langit, lalu Dia segala buah-buahan sebagai rezki untumu; karena itulah janganlah kamu mengadakan sekutu – sekutu bagi Allah, padahal kamu mengathui” (Qs. Al-baqarah/2:22)

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, menurunkan air hujan, menumbuhkan tumbuh- tumbuhan dan menjadikan tumbuhan itu berbuah. Semuanya diciptakan Allah untuk manusia, agar manusia memperhatikan proses penciptaan itu, merenungkan, mempelajari dan mengelolanya  sehingga bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan sesuai dengan yang telah diturunkan Allah.

Dengan terang Allah menyebutkan bumi, langit dan benda-benda lain seperti matahari dan bintang-bintang adalah ciptaan Allah yang nmerupakan satu kesatuan dalam pengetahuan modern disebut dengan ekosistem ( Ahmad Gazali, 2015).

Dalam ekosistem, proses  terjadinya hujan berhubungan dengan silkus /daur air yang merupakan salah satu contoh dari daur biogeokimia, yaitu perubahan atau pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara komponen biosfer yang tak hidup dengan yang hidup.

Adapun peran hujan Selain  membawa butiran air , hujan yang turun dapat menumbuhkan tumbuh – tumbuhan dan menjadikan tumbuh – tumbuhan itu berbuah, hujan juga dapat menghidupkan lahan yang mati sesuai dengan yang disebutkan di dalam Al quran dan sudah dianalisis oleh para pakar ikmu pengetahuan bahwa air yang turun bersamaman hujan juga membawa  material yang berfungsi sebagai pupuk.  Saat air laut menguap dam mencapai awan, ia mengandung sesuatu yang dapat merevitaluisasi daratan  yang mati.  Butiran  air yang mengandung bahan-bahan revitalisasi tersseebbut biasa dikenal dengan nama surface tension droplets . bahan – bahan ini diperoleh dari lapisan permukaan laut yang ikut menguap. Pada lapisan tipis dengan ketebalan kurang dari seper-sepuluh milimeter dan biasa disebut “ lapisan mikro “ oleh para ahli biologi ini, ditemukan banyak serasah organik yang berasal dari dekomposisi algae renik dan zooplankton. Beberapa serasah ini mengumpulkan dan menyerap elemen seperti fosfor, magnesium dan potasium yang jarang diperoleh di dalam air laut. Serasah ini juga menyerap logam berst seperti tembaga, zink, cobalt dan lead. Zat –zat tersebut dikenal dengan istilah garam- garam mineral .

Tanaman didaratan akan memperoleh sebagian besar garam-garam mineral dan elemen lainnya  yang diperlukan untuk pertumbuhan bersamaan dengan turunnya air hujan. Garam – garam tersebut merupakan suatu miniatur dan pupuk yang biasa digunalan dala pertanian. Dengan cara demikian. Setiap tahun sekitar 150 ton pupuk jatuh ke bumi.  Tanpa mekanisme ini, maka  kemungkinaan jumlah jenis tumbuhan tidak akan sebanyak seperti yang kita ketahui bersama.

Air yang turun dengan adanya hujan tentu membawa sejuta manfaat bagi kehidupan seperti terisinya sungai, danau, dan sumur oleh air hujan, bagi makhluk hidup seperti tumbuhan,  air merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis, bagi hewan air bermanfaat untuk kebutuhan hidup seperti minum, makan dan tentunya sebagai tempat hidup sebagaia makhluk hidup yang lain seprti ikan. Dan yang tak klah penting bahwa air bagi manusia sungguh sangat besar manfaatnya karena selain sebagai pemenuhan kebutuhan hidup seperti minum, mandi, mencuci pakaian, digunaan untuk membantu kehidupan manusia seperti sebagai tenaga pembangkit listik atau sebagai penggerak turbin, bahwa air merupakan sumber terbesar dari fisiologi manusia karena  air merupakan kompoenen utama dalam tubuh manusia yaitu kirang lebih 60% dari total berat tubuh manusia, sesuai dengan .

Dari uraian tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa hujan yang turun dengan butiran – butiran airnya memberikan manfaat  yang besar bagi seluruh kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Oleh karena itulah kita sebagai manusia wajib untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah wst dan istiqomah untuk menjaganya untuk anak cucu kita dikemudian hari.  (EM/01)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment