Mengaktifkan Radar Emosi (EQ)
Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ

By Administrator 17 Apr 2021, 16:17:56 WIB Artikel
Mengaktifkan Radar Emosi (EQ)

Ir. H. Ahmad Gazali (Pendiri Yayasan Qardhan Hasana Banjarbaru ) dalam buku beliau yang berjudul SISTEM PENDIDIDKAN ISLAM dengan pendekatan SQ, EQ, dan IQ , Mengaktifkan Radar Emosi (EQ) sebagai berikut:

Menurut Ary Ginanjar (2003 : 225-231) ketika suatu permasalahan atau rangsangan muncul, maka secara otomatis radar emosi atau fungsi otak limbic, otak emosional atau amygdala akan merespon, tetapi respon itu seringakali tidak terkendali. Respon bisa bersifat positif atau negative. Tujuan dari pengedalian diri adalah menjaga agar posisi emosi selalu dalam posisi nol, atau pada posisi stabil. Nol adalah lambang sebuah keadaan yang seimbang atau sebagai unsur keseimbangan.

Ketika emosi berada pada posisi stabil/netral atau nol, mak God Spot akan bekerja dengan baik. Jadi, ketika rangsangan terjadi, kita harus bekerja untuk membantu radar emosi agar tetap stabil suhunya. Apabila terjadi kelebihan energi akan merembet pada amygdala, sehingga menimbulkan kemarahan. Inilah mekanisme setan dalam keprofesionalannya bekerja mengganggu dan merusak spiritual manusia, agar senantiasa bertindak negatif dan membuat kerusakan di muka bumi, dengan cara yang paling efektif yaitu dengan “membutakan hati”

Untuk mengatasi rangsangan agar kita senantiasa pada posisi normal, maka kita perlu mengindentifikasi jenis-jenis rangsangan emosi kita sekaligus obat penawar.

Inilah 6 tablet peredam emosi itu, antara lain:

  1. Marah, ucapkan Astagfirullah.
  2. Kehilangan atau sedih, ucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raa’jiuun.
  3. Bahagia, ucapkan Alhamdulillah
  4. Kagum, ucapkan Subhanallah
  5. Takut, ucapkan Allahu Akbar
  6. Panik, ucapkan Laa Hawlaa Walaa Quwwaata Illa Billah

Ucapan-ucapan tersebut berfungsi sebagai pengendali atau kemudi diri agar emosi atau amygdala kita tetap terkendali (stabil) pada posisi zero ketika menghadapi rangsangan.

Tablet-tablet di atas tadi seperti subhanallah atau Alhamdulillah memiliki nilai tak hingga (∞), maka ketika berapapun angka nilai energi emosi yang muncul, apabila dibagi dengan angka tak terhingga (∞) maka hasilnya kembali nol. Jadi, bagaimanpun masalah yang terjadi, ketika kita mengingat kebesaran Allah, maka emosi akan menjadi normal kembali (0), di sinilah nilai ESQ kita akan kembali menjadi tinggi dan cerdas.

Kesimpulan:

  1. Ketika suatu permasalahan atau rangsangan muncul, maka secara otomatis radar emosi atau fungsi otak limbic, otak emosional atau amygdala akan merespon, tetapi respon itu seringakali tidak terkendali, respon bisa bersifat positif atau negative.
  2. Ketika rangsangan terjadi, kita harus bekerja untuk membantu radar emosi agar tetap stabil suhunya. Apabila terjadi kelebihan energi akan merembet pada amygdala, sehingga menimbulkan kemarahan.
  3. Inilah 6 tablet peredam emosi ketika marah, ucapkan Astagfirullah, ketika kehilangan atau sedih ucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raa’jiuun, ketika bahagia ucapkan Alhamdulillah, ketika kagum ucapkan Subhanallah, ketika takut ucapkan Allahu Akbar, ketika panik ucapkan Laa Hawlaa Walaa Quwwaata Illa Billah.
  4. Ketika kita mengingat kebesaran Allah, maka emosi akan menjadi normal kembali (0), di sinilah nilai ESQ kita akan kembali menjadi tinggi dan cerdas. (AS/02)



Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment