Rasulullah SAW Idolaku
SD-IT Qardhan Hasana Banjarbaru

Banjarmasin-, dalam rangka ikut serta memeriahkan hari lahir ke-24 LDK Nurul Fata yang betempat di UIN P. Antasari Banjarmasin dengan mengusung tema meningkatkan kreativitas generasi muda melalui festival seni islam Indonesia, ananda Nabila Rizkia Kharisma peserta didik yang sekarang duduk dikelas 3 SD-IT Qardhan Hasana Banjarbaru ini memberanikan diri untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan festival Seni Islami Indonesia pada bidang dai cilik.
Sempat merasa gemetar dan ada sedikit rasa was-was yang menemani ketika melihat penampilan dari peserta yang lain, namun ananda Nabila tetap memberanikan diri untuk melantangkan suaranya menyampaikan sirah singkat yang berjudul “Rasulullah SAW Idolaku”
Dalam sirah yang disampaikan ananda Nabila membuka dengan mengajak kita semua untuk menanamkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita, karena atas nikmatNya kita semua dapat bertatap muka dan bersilaturahmi ditempat yang InsyaAllah penuh akan keberkahannya ini.
Kemudian ananda Nabila juga mengajak kita semua untuk senantiasa untuk bersholawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dengan bersama-sama melafalkan “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, wa alaa alihi sayyidina Muhammad.”
Dalam sirahnya juga, ananda Nabila memberitahukan kepada kita semua jika Nabi Muhammad SAW memiliki sifat dan sikap yang sangat baik, sehingga patut bagi kita semua untuk mengidolakan beliau.
Diantara sifat-sifat Rasulullah SAW yang sangat banyak baiknya itu, ternyata ada empat sifat Rasulullah SAW yang paling utama untuk kita semua teladani.
Empat sifat Rasulullah SAW yang paling utama untuk kita teladani tersebut adalah sifat Siddiq yang selalu jujur, sedangkan amanah berarti dapat dipercaya, sementara fathanah memiliki arti cerdas, dan tabliq memiliki makna menyampaikan.
Dari keempat sifat yang sungguh baik untuk kita tiru dan teladani tersebutlah, ananda Nabila mengajak kita semua belajar dari apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw dan kita semua harus lebih memantapkan hati lagi kalau tidak ada sosok yang layak diidolakan selain Nabi Muhammad Saw.
Ternyata selain dari empat sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sudah patut kita tiru tersebut, beliau (Rasulullah SAW) juga merupakan utusan Allah SWT yang memiliki budi pekerti yang sangat mulia serta sikap terpuji.
Karena memiliki budi pekerti yang sangat mulia serta sikap terpuji tersebutlah Rasulullah SAW mendapat gelar Uswatun hasanah artinya teladan yang baik untuk seluruh umat Islam.
Dalam surah Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu, suri teladan yang baik bagimu, (yaitu)... bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.
Berlandaskan dari surah Al-Ahzab ayat 21 tersebutlah ananda Nabila mengajak kita semua kembali untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW tersebut dengan menerapkan 4 sikap yang harus kita mulai dalam kehidupan sedini mungkin.
Empat sikap yang harus kita mulai dalam kehidupan sedini mungkin ini antara lain dimulai dari sikap kita yang harus yakin, dengan seyakin-yakinnya kepada Allah SWT dengan bertawakal hanya kepada Allah dan benar-benar memasrahkan diri atas kekuasaanNya.
Kedua iklhas, Rasulullah SAW terkenal dengan keikhlasannya terutama dalam beribadah. Karena itu kita juga harus ikhlas untuk meniatkan ibadah hanya Allah SWT semata yang disembah.
Yang ketiga hendaknya kita menjadi pribadi yang jujur, karena Nabi Muhammad SAW memiliki sifat shidiq yang memiliki makna jujur.
Dengan kejujurannya Nabi Muhammad SAW yang sudah diasah sejak kecil tersebutlah yang mengantarkan hidup beliau menuju ketenangan.
Terakhir ananda Nabila mengingatkan kepada kita semua untuk menjadi pribadi yang murah senyum dan bertutur kata yang baik, karena Rasulullah SAW adalah sosok yang murah senyum dan selalu ceria.
Dalam uraian sirah yang sangat sederhana ini, menurut ananda Nabila sudah sangatlah jelas jika kita harus meneledani akhlak Rasulullah SAW dan mengidolakannya.
Untuk itu mari kita teladani akhlaknya, mari kita jalankan sunnahnya ajak ananda Nabila sebelum mengakhiri paparan sirah yang sangat sederhana ini.
Sebagai penutup dari tampilannya kali ini, ananda Nabila pun menutupnya dengan berpantun.
“Bunga mekar diperbukutan”
“Sawah luas di pedesaan”
“Terima kasih untuk perhatian”
“Mohon maaf untuk kesalahan”
.....
Bunga melati dipekarangan
tumbuh cepat segar besar
karena saya masih banyak kekurangan
maklum masih tahap belajar.
Sumasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu tutup ananda Nabila yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari peserta dan penonton yang memenuhi ruangan.