Sifat-sifat Guru Menurut Tuntunan Rasulullah SAW
Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ

Banjarbaru, Qardhan Hasana. Seorang guru hendaknya memiliki sifat-sifat tertentu sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam mengajar, seorang guru harus memiliki sifat mulia sehingga maksud ajarannya dapat tersampaikan dan diamalkan oleh murid-muridnya. Ir. H. Ahmad Gazali ( Pendiri Yayasan Qardhan Hasana) dalam buku beliau yang berjudul Sistem Pendidikan Islam Dengan Pendekatan SQ, EQ, dan IQ menjelaskan: Sifat-sifat guru menurut tuntunan Rasulullah SAW.
Berikut beberapa sifat mulia yang patut diamalkan oleh para guru atau pendidik:
- IKHLAS
Seorang guru harus menanamkan sifat ikhlas dalam jiwa murid-muridnya. Karena dari Allah-lah semua sumber pengetahuan. Hanya untuk mencari ridho Allah ilmu dipergunakan. Dengan landasan ikhlas pintu ma’rifah akan terbuka.
- JUJUR
Jujur adalah penyelamat bagi guru di dunia dan di akhirat. Bohong kepada murid akan menghalangi penerimaan dan menghilangkan kepercayaan.
- SESUAI KATA DENGAN PERBUATAN
Adanya perbedaan ucapan dan perilaku seorang guru hanya akan membuat seorang murid berada dalam kebingungan. Tidak tahu siapa yang harus dicontoh. Apabila seorang guru tidak mengamalkan apa yang disampaikan kepada muridnya hanya akan merendahkan martabat dirinya.
- ADIL dan EGALITER
Mewujudkan sikap adil dan menyamakan hak setiap murid sangat penting karena akan menebarkan rasa cinta dan kasih sayang diantara mereka.
- AKHLAK MULIA
Akhlak adalah sikap terpuji yang haru dimiliki oleh seorang guru. Ucapan yang baik, senyuman dan raut muka dapat menghilangkan jarak antara seorang guru dengan muridnya.
- TAWADHU
Sifat ini akan memberikan dampak yang positif bagi murid dan juga dapat menghancurkan batas yang menghalangi antara seorang guru dengan muridnya.
- JIWA HUMOR YANG SEHAT
Dampak positifnya adalah terciptanya suasana nyaman atau pada pertemuan tertentu. Humor yang sehat dapat menghilangkan rasa jenuh, tetapi jelas dengan memperhatikan larangan untuk tidak berlebihan-lebihan. Senda gurau hendaknya tidak dilakukan kecuali dalam kebenaran atau kejujuran. Tidak menyakiti dan menghina dalam bersenda gurau.
- SABAR dan MENAHAN AMARAH
Dampak amarah yang tidak terkontrol sangatlah menghinakan. Kekuatan seorang guru tersembunyi pada bagaimana ia mampu mengendalikan amarahnya ketika terjadi sesuatu, dan bagaimana ia mampu menguasai akal sehatnya.
- MENJAGA LISAN
Ejekan dan hinaan hanya akan menyebabkan jatuhnya harkat dan derajat orang. Hal ini akan menimbulkan adanya rasa permusuhan dan kemarahan.
Dari sifat-sifat guru tersebut hendaknya kita sebagai pendidik dapat meneladani dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pendidikan. (MNA/02)